(3)
DARI PERNIKAHAN sang Baginda Muhammad dengan Sayyidah Khadijah, kedua pihak dapat merasakan kenikmatan dan kebahagiaan hidup yang riang gembira, bersih murni, dan suasana dalam rumah tangga yang jauh dari, atau bahkan tidak ada sama sekali, kekerasan, bentakan, dan seterusnya.
Sayyidah Khadijah telah melahirkan enam anak: dua laki-laki dan empat perempuan, yang sulung putra dan yang bungsu putri.
1. Al-Qasim, inilah putra sulung. Sebab itu, Nabi Muhammad Saw. digelari Abul Qasim (Ayah si Qasim). Gelar atau panggilan yang berlaku dalam adat kebiasaan bangsa Arab, yakni putra sulung yang dipergunakan untuk gelar bagi si ayah. Al-Qasim meninggal baru berumur kurang lebih dua tahun.
2. Zainab, dia ini di kemudian hari setelah dewasa diperistri oleh Abul Ash bin ar-Rabi; dan dia meninggal dunia di Madinah pada tahun ke-8 dari Hijrah, sesudah turut menderita mengikuti ayahandanya.
3. Abdullah, putra inilah yang oleh ayahandanya diberi gelaran Ath-Thayib dan Ath-Thahir, meninggal dunia waktu masih kecil.
4. Ruqayyah, setelah dewasa diperistri oleh Atbah bin Abi Lahab, lalu diceraikan. Kemudian diperistri oleh sahabat Utsman bin Affan, lalu meninggal dunia pada tahun kedua Hijriah.
5. Ummu Kultsum, dia ini setelah dewasa lalu diperistri oleh Utbah bin Abi Lahab, lalu diceraikan. Kemudian setelah Ruqayyah meninggal dunia, Ummu Kultsum diperistri oleh sahabat Utsman bin Affan. Ia meninggal dunia di Madinah pada tahun kesembilan Hijriah.
6. Fathimah, dilahirkan pada tahun ke-35 dari tahun kelahiran Baginda Saw., yang ketika itu para pembesar Quraisy sedang ribut-ribut memperbaiki rumah suci Ka’bah. Setelah dewasa, Fathimah diperistri oleh sahabat Ali bin Abi Thalib, pemuda dari anak paman Nabi Saw. sendiri pada tahun kedua Hijriah dan dia wafat tahun ke-11 dari Hijrah Nabi, beberapa bulan sesudah wafat ayahandanya.
Demikian buah pernikahan Baginda Rasul Muhammad dengan Sayyidah Khadijah. Selain itu, Nabi dan istrinya pun merasa sedih dan susah juga karena dua putra mereka, Qasim dan Abdullah, meninggal dunia selagi dalam buaian.
Oleh sebab itu, ketika ditawarkan orang kepada beliau seorang budak lelaki, Zaid bin Haritsah, yang pada waktu itu masih kanak-kanak, beliau mendesak istrinya untuk membelinya. Kemudian Sayyidah Khadijah membeli dan memerdekakannya, dan oleh Baginda Muhammad dijadikan anak angkat sehingga anak itu terkenal juga dengan sebutan Zaid bin Muhammad, karena memang beliau merawat Zaid seperti mengasuh anaknya sendiri.
Dengan adanya Zaid di dalam rumah tangga Baginda Muhammad sebagai anak angkat, terhibur jugalah kesedihan dan kesusahan sang Baginda dan istri karena kematian dua putra sebelumnya.
Demikian tarikh yang dituturkan KH. Moenawar Chalil. []
*) Menurut riwayat lain, yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hisyam: putra dan putri Nabi Saw. ada tujuh, yakni Al-Qasim, Ath-Thayyib, Ath-Thahir, Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum, dan Fathimah. Putra laki-laki beliau meninggal pada masa sebelum Islam atau mereka meninggal pada waktu masih kecil-kecil; dan semua putrinya meninggal pada masa sesudah Islam dan sesudah masing-masing berumahtangga. Tiga di antara mereka meninggal dunia ketika Nabi masih hidup, dan seorang lagi (Fathimah) meninggal dunia sesudah Nabi Saw. mangkat.
Baca juga: Bisikan Hati Sayyidah Khadijah

0 Komentar