(5)
ADALAH mustahil kita bisa menuliskan keadaan fisik Baginda Muhammad Saw. tanpa riwayat yang jelas dari para sahabat beliau. Dan Imam At-Tirmidzi telah mengompilasi riwayat-riwayat yang terang tentang penampilan fisik beliau dari para sahabat, sehingga kita hari ini bisa membayangkan.
Nah, dari sekian di antara para sahabat yang menerangkan itu adalah:
1. Hindun bin Abi Halal
“Rasulullah Saw. itu seseorang yang besar dan tampak lebih besar bagi orang yang memandangnya. Mukanya bercahaya seperti cahaya bulan purnama. Postur tubuhnya lebih tinggi dari ukuran sedang, dan lebih pendek dari ukuran yang sangat tinggi. Kepalanya besar, tersisir rambutnya. Jika beliau menyisir rambut dibelah dua, separo ke kanan dan yang separo ke kiri. Jika tidak membelahnya, panjang rambut beliau tidaklah melewati daun telinganya ketika memanjangkan rambutnya. Terang cahaya rupanya, luas tepi dahinya, tipis kedua keningnya, rambut di keningnya sempurna seakan-akan bersambung. Di antara keduanya mengalir keringat yang berseri kemerahan (tatkala beliau sedang marah).
“Hidungnya mancung, padanya cahaya yang mengatas, orang yang tidak memperhatikannya akan menyangka tinggi batang hidungnya. Tebal jenggotnya, tidak terlalu menonjol kedua pipinya, lebar mulutnya, rapi giginya, halus rambut dadanya.
“Lehernya seakan-akan leher gambar yang terukir-ukir dalam kejernihan perak (mengilap), lurus bentuk tubuhnya, gemuk serta padat (tidak kendor). Perutnya rata dengan dadanya (perutnya tidak melembung melebihi dadanya).
“Lebar dadanya, jauh antara kedua bahunya, besar tulang-tulang kepalanya, terang bercahaya semua tubuhnya, antara atas dadanya dan pusat ditumbuhi rambut yang panjang laksana garisan (karena lurusnya), tidak berambut kedua susunya dan perutnya selain dari rambut yang lurus dari tenggorokan sampai ke pusat, di kedua hastanya dan kedua bahunya dan atasnya dada ditumbuhi oleh rambut yang halus dan banyak, panjang tulang hastanya, lurus tapak kakinya, lurus uratnya, tebal kedua telapak tangannya dan kedua telapak kakinya, panjang lebar ujungnya, tidak melengkung kedua telapak kakinya lagi halus (rata), air jatuh dari keduanya (kalau dibasuh/dicuci airnya lekas hilang).
“Jika berjalan, beliau berjalan dengan tegak, langkahnya cenderung ke muka, jalannya lemah gemulai serta cepat, seakan-akan turun dari atas (lantaran dengan cepat serta tegaknya).
“Jika berpaling, berpalinglah semuanya, pandangan matanya merunduk ke bumi lebih lama daripada memandangnya ke langit, kebesaran pandangan matanya adalah dengan sekejap mata, berjalan mengiringkan para sahabatnya, dan mendahului salam pada orang yang setiap berjumpa.”
2. Ali bin Abi Thalib
“Tidaklah Rasulullah Saw. itu tinggi panjang dan tidak pula sangat pendek. Beliau itu sedang tinggi badannya dan rambutnya ikal (tidak keriting dan tidak pula lurus). Tubuh tidaklah terlalu gemuk, mukanya bundar, warnanya putih bercampur merah, sangat hitam kedua matanya, rambut pinggir matanya panjang, tulang kepalanya besar, tulang belikatnya besar, rambut dadanya panjang sampai ke hulu pusatnya, tebal jari kedua telapak kakinya.
“Jika berjalan tegak, seakan-akan orang yang berjalan turun dari ketinggian. Jika berpaling, tubuhnya berpaling bersama-sama. Di antara kedua belikatnya ada cap kenabian dan beliau penutup semua nabi.
“Beliau sebaik-baik manusia tapak tangannya, selebar-lebar manusia dadanya, sebenar-benar manusia lisannya, selunak-lunak manusia perangainya, dan semulia-mulia manusia pergaulannya. Barangsiapa bercampur gaul dengan beliau, tahulah dia akan cintanya. Orang yang menyifati beliau tentu berkata, ‘Belum pernah saya melihat orang yang seperti beliau, baik pada waktu sebelumnya maupun sesudahnya.’”
3. Anas bin Malik
“Tinggi tubuh Rasulullah Saw. itu pertengahan (sedang), tidak tinggi dan tidak pula pendek, wajahnya terang bercahaya, tidak putih yang tercampur dan tidak pula dengan merah, rambutnya ikal (tidak keriting dan tidak pula lurus).”
Demikian itu di antara riwayat dari tiga sahabat beliau—yang sebetulnya ada banyak sahabat yang bersaksi, lebih detail silakan baca kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmidzi—yang menerangkan sifat-sifat dan keadaan tubuh sang Baginda Saw.
Dari hasil bacaan tersebut, KH Moenawar Chalil menyimpulkan bahwa bentuk badan beliau sedang, tidak tinggi dan tidak pendek. Kepala dan tulang-tulang kepala besar. Rambut ikal, hitam, serta tebal, turun menutupi daun telinga, menyentuh bahu beliau.
Kening beliau lebar, dengan dua bulu kening melengkung seperti sabit, hitam tebal, dan bertaut. Mata besar dan kelihatan tajam, berkilau-kilauan. Warna mata putih agak kemerah-merahan; bulu mata hitam, panjang, dan lentik sehingga menambah kuat dan tajam sorot mata beliau.
Hidung tinggi kecil, mancung, dan lurus serta lancip ke ujung. Kumis baik serta teratur. Mulut agak besar-luas; gigi bersih dan berkilau-kilauan; gigi seri jarang serta rata. Janggut lebat, hitam, dan teratur. Pipi halus, sedang, dan tidak mendekul. Dahi luas, bersih, dan bercahaya.
Dada beliau bidang, di tengahnya berambut lurus sampai ke hulu ari-ari. Tapak tangan dan telapak kaki tebal, lurus, dan rata; jari-jari lemas dan halus. Kulit halus dan bersih. Muka jernih dan pada air muka tampak jelas tanda-tanda ketenangan dan ahli pikir.
Leher jenjang dan bahu besar. Perut rata, tidak menonjol ke muka, sebagai tanda orang yang berani lapar. Kalau berjalan, badan condong ke depan, tegak dan lurus; langkah cepat serta teratur. Kalau berpaling, berpalinglah seluruh badan beliau.
Tipis dan halus daging kulit kedua tumit beliau, serta kedua betis halus. Dan di antara kedua belikat beliau ada sekeping daging merah seperti telur burung merpati sebagai tanda kenabian.
Alhasil, sifat-sifat dan keadaan tubuh sang Baginda Muhammad ini jauh berlainan dan sangat berbeda dengan sifat-sifat dan keadaan tubuh orang lain. Sehingga, para sahabat beliau pun bersaksi, “Aku belum pernah melihat seseorang, baik dahulu maupun sekarang, yang seperti pribadi Muhammad Saw.”
Demikian. []
Baca juga: Perbaikan Ka'bah

0 Komentar