Metodologi Proses


:: Muhammad Zuhri

Sebagai agama tauhid dienul Islam memandu pengikutnya untuk selalu bersikap utuh terhadap kenyataan dengan menawarkan sebuah solusi yang brilian terhadap permasalahan eksistensial ummat manusia yang mendua (berkutub) tanpa harus mengorbankan salah satu miliknya yang fitri. Jalan yang ditempuhnya adalah dengan mencari titik temu atau sintesis dari dimensi-dimensi wujudnya yang berkutub ekstrim. Gaya hidup yang demikian yang mengacu setiap individu muslim untuk bersikap adil yang dapat menciptakan wujud ummat yang seimbang (ummatan wasatho) (Baqarah:143).

Sebuah metodologi praktis yang berangkat dari menejemen diri dan bersinambungan secara bertahap menguakan misteri ‘keterbatasan diri’, makhluk rohani, makhluk individu, makhlul budaya, makhluk sejarah hingga mencapai kesempurnaannya sebagai Insan Kamil. Meski semua itu turun dari Ilmu Allah lewat wahyu dan Rasul-ya, namun tetap sejalan dengan cara berfikir dan kebutuhan ummat manusia serta hukum-hukum naturalnya. (Fushilat:53).

Selanjutnya mari kita kaji analisa dan sintesis-sintesis berikut:

 Kutub I 

 Kutub II 

 Solusi Sintesis 

 Menemukan Diri  
Sebagai

Makhluk Terbatas

Makhluk Memiliki keterbukaan
terhadap Yang Tak Berbatas

Syahadat

Makhluk Rohani

Makhluk Rohani

Makhluk Jasmani

Shalat

Makhluk Individu

Makhluk Individu

Makhluk Sosial

Zakat/Tazkiah

Makhluk Budaya

Makhluk Budaya

Makhluk Qodrati

Puasa

Makhluk Sejarah

Makhluk Sejarah

Makhluk Kosmos

Hajji

Makhluk Abror
/Insan Kamil

Demikian Rukun Islam yang selama ini kita prasangkai sebagai doktrin/ritual yang mesti kita terima dengan serta merta, ternyata memiliki landasan yang kokoh dan logis ketika seseorang mulai bertanya-tanya tentang falsafah dan metodologinya yang akurat.

Semoga kita dijadikan oleh Allah di dalam golongan orang-orang yang mampu menolong agama-Nya dan dikokohkan langkah-langkah kita (Muhammad : 7)

Posting Komentar

0 Komentar